Sabtu, 17 September 2011

Antara Rinduku dan Dia

Antara Rinduku dan Dia
Oleh Firdausi Riskiviawinanda

Seraup rindu masih penuh mengisi celah-celah berongga
Padahal ia terus membuangnya segenggam demi segenggam,
Tapi kau,
Tanganmu lebih besar
Kuasamu lebih tinggi, duduk di atas singgasana hati
Yang ia bisikkan namanya
Tapi engkau yang mengiyang-ngiyangi telinga
Engkau yang menjadi tokoh setiap ilusiku
Engkau yang menguras habis telagaku,
Angkuh dirimu
Padahal ia memberi sejuta bunga untuk rekah senyumku
Ia yang ingin labuh
Tapi aku terlanjur tersesat di pelabuhanmu
Aku tenggelam dalam laut rindumu
Meski ombaknya mendesakku ke tepian

20.34
Banjarbaru, 17 September 2011

0 komentar: